"If it looks like fish, smells like fish, and tastes like fish... then it must be fish!"
Gak juga sih, contoh paling nyatanya bisa dilihat di film yang satu ini. Gak ada yang bisa menyangkal kalo Sushi Girl itu 11-12 dengan karya-karya Quentin Tarantino selama ini. Coba disimak deh:
- Opening title ala film-film eksploitasi 70an plus lagu cheesy? YAP!
- Aktor lawas yang dapet peran gak biasa? YAP! YAP!
- Sonny Chiba? YAP! YAP! YAP!
- Sadis? YAP! YAP! YAP! YAP!
Walopun gak bisa dipungkiri kalo Kern Saxton terasa banyak "meminjam" dari Mr. Tarantino, tapi bukan berarti film ini cuma "bajakan" doang.
FYI, sushi girl sendiri adalah suguhan istimewa berupa sushi-sushi tersebut dihidangin di atas tubuh wanita telanjang dan dilokasikan secara taktis supaya mengundang rasa penasaran. Jadi begini, Courtney Palm adalah sushi girl pemula, dimana dia harus bekerja sebagai meja hidangan tamu-tamu dari Duke (Tony Todd). Duke punya agenda rahasia, karena itu ia mengundang ketiga temannya, Max (Andy Mackenzie), Francis (James Duvall) dan Crow (Mark Hamill). Agenda mereka? Untuk menginterogasi Fish (Noah Hathaway), tahanan yang baru dibebaskan, perihal keberadaan berlian hasil aksi pencurian mereka beberapa tahun lalu. Seperti yang bisa ditebak, acara makan malam ini pastinya tidak akan berjalan sesuai rencana.
Sebagai sebuah film yang berusaha untuk menduplikasi ulang semangat grindhouse, Sushi Girl bisa dibilang berhasil dengan cukup baik. Berbekal setting di restoran Jepang bergaya Dinasti Ming (dengan beberapa flashback), film ini emang sangat bergantung sama karakter, dan inilah yang menjadi kekuatan dari Sushi Girl. Dua jempol wajib diberikan buat keputusannya mengajak Mark Hamill sebagai salah satu peran antagonis. Aktor yang selamanya akan dikenang sebagai Luke Skywalker ini berhasil menghadirkan Crow yang witty, jenaka, gila, sadis, dan agak centil.
Dari segi cerita, sebenernya gak ada yang istimewa. Kern Saxton tampaknya sadar sama hal itu dan berusaha untuk menghidupkan cerita lewat dialog dan kreasi-kreasi liar seperti torture game dengan penggunaan barang-barang yang cukup kreatif dan pastinya bikin meringis. Penggunaan karakter sushi girl sendiri cukup menarik karena sepanjang film, gadis cantik tanpa busana ini hanya terlentang diam dan cuma bisa bereaksi secara perlahan terhadap berbagai kejadian di acara makan malam tersebut.
Sushi Girl mungkin emang film yang gak bakal dikenang terus selama beberapa tahun kedepan. Namun, sebagai sebuah tribute untuk masa-masa kejayaan film-film kelas B, film yang satu ini termasuk salah satu karya solid yang cocok untuk hura-hura di hari Sabtu malam.
No comments:
Post a Comment