Hujan deras yang mengguyur area Selatan Jakarta di hari Rabu malam, 20 Maret 2013 lalu sempet ditakutin bakal jadi penghambat buat konser yang diselenggarain sama Ismaya Live malam itu. Walopun mereka main di Tennis Indoor,
tetep aja guyuran hujan ini jadi penghambat buat mereka yang sedang
menuju ke situ. Mungkin gara-gara hujan juga, suasana di sekitar Tennis
Indoor jadi agak lenggang, gak serame biasanya. Well, ternyata saya
salah.
The Adams menjadi suguhan istimewa di malam kemarin. Hadir sebagai band pembuka, band powerpop
ini berhasil manasin suasana dengan bikin penonton singalong di
lagu-lagu hitsnya terdahulu. Antusiasme penonton yang besar sempet bikin
Ario dkk. kaget. “Ini pada tau lagunya Bloc Party gak nih? Jangan-jangan cuma hafal lagu kita doang.” Celetuk Ale.
Jeda
yang cukup lama terjadi setelah The Adams selesai bermain. Hal ini
dimanfaatin oleh para penonton yang terlambat hadir. Area venue yang
sebelumnya gak terisi penuh, perlahan mulai dikerumunin penonton. Total
ada sekitar 1000 penonton yang memadati area. Sekitar jam 10 malam,
punggawa rock asal inggris tersebut mulai naik ke atas panggung, dimulai
dengan Matt Tong (drum) yang cuma pake boxer doang. So He Begins to Lie
jadi santapan pembuka yang bikin penonton berteriak kegirangan. Kele
Okereke dkk. emang ga gitu banyak gerak kemarin, tapi suguhan lighting
yang memukau serta kualitas sound yang prima bikin konser kemarin jadi
terasa lebih hidup dan megah banget. Walaupun baru ngeluarin album
keempatnya, Four, di bulan Agustus kemarin, Bloc Party lebih banyak
ngebawain lagu dari album-album sebelumnya. Lagu-lagu heboh seperti
Hunting for Witches, Banquet dan Song for Clay (Dissappear Here) serta
Waiting for the 7.18 disambut sama teriakan dan goyangan penonton. Kele
bahkan seringkali menggoda penonton untuk tampil lebih heboh lagi.
Selesai memainkan We Are Not Good People dari album terbarunya, mereka
langsung terburu-bur masuk kembali ke balik panggung. Trik lama nih
hihihi…
Bener aja, gak berapa lama mereka balik lagi ke
atas panggung, ngebawain 4 lagu tambahan yaitu Kreuzberg, Ares, This
Modern Love, dan Flux. Khusus untuk Flux, Bloc Party kembali ngebawain
versi terbaru dengan intro yang diambil dari lagu Rihanna, We Found
Love. Sontak aja, penonton pada kegirangan dan nyanyi bareng. Selesai
lagu itu, Bloc Party memberikan salam kepada penonton dan langsung
keluar panggung. Udah gitu aja? Pastinya gak dong bro. Seperti
sebelumnya, mereka langsung balik lagi ke atas panggung untuk menuhin
permintaan penonton. “Lagu ini tentang hangover.” Gak perlu nunggu intro
lagunya untuk tau ini lagu tentang apa. Berbeda sama konser di
Singapura beberapa waktu lalu,Sunday masuk di setlist malam kemarin.
Mereka yang sempet sedikit kecewa abis nyontek setlist mereka di
Singapura, pastinya bahagia luar biasa malam itu. Ibarat serangan combo,
Bloc Party ngelanjutin list encore ke-2-nya dengan Like Eating Glass,
hit single dari album debut mereka, Silent Alarm. Lagu pamungkas mereka,
Helicopter, tentunya dapet respon paling luar biasa dari para penonton.
Serentak jejingkrakan ditemani koor massal meledak dari ujung ke ujung.
Tambahan 2 buah balon berbentuk dadu menambah keriaan malam itu. Bloc
Party pun menutup penampilan mereka selama 1.5 jam tersebut dengan kesan
yang sepertinya bakal membekas lama buat para penggemarnya yang
penantiannya berakhir bahagia. Salut!
Dimuat juga di provoke-online.
No comments:
Post a Comment